Aku yakin kita pernah duduk bersama,
juga menikmati senja di langit yang sama.
Meskipun kita kita duduk ditempat masing-masing,
atau mungkin pernah berpapasan di jalan
mungkin juga berteduh di tempat yang sama di kala hujan
Namun, kita takkan pernah mengingat kapan semua itu terjadi
Iya, karena kita masih belum mengenal satu sama lain.
Kita adalah pemeran dari Roman yang sudah di tulis di langit
Setiap mozaik nya telah ditulis rapi.
Kalau kau lihat daun-daun di dahan yang bergerak ditiup angin
Ada beberapa diantaranya jatuh ketanah,
Mereka menerima dengan iklas, tanpa ada kebencincian.
Sama seperti kita
Kita tak kan keluar dari alur cerita yang sudah tertulis
Sama seperti daun yang pasrah saja kemana angin bertiup menerbangkannya
Kita terbiasa menyebutnya sebagai takdir
Lalu menjadi bergantung padanya..
Aku tahu mengapa sampai hari ini, kita masih belum bertemu
Jalan yang harus ditempuh sangat panjang
Membuat kita sibuk dengan banyak hal
Ada harilalu yang harus kita selesaikan
Ada hari ini yang harus kita hidupi
Dan ada haridepan yang harus direncanakan
Dan dari semua itu ada dua hal yang terus menghadang sepanjang jalan
Waktu dan Jarak
Kita sama-sama tahu jika waktu hanya tunduk pada penantangnya,
Itu tugasku menyelesaikannya
Sementara jarak, setiap langkah kaki kita akan melipatnya
Membuat kita semakin dekat.
Teruskah Melangkah….
Semakin rumit dipahami.